Resume materi Proofreeding Sebelum Menerbitkan Tulisan
Pertemuan ke 12
oleh St. Alkhoriyah
Harii Tanggal Senin 12 Juni 2022
Di mulai jam 19.00 s.d 21.00
Moderator Nur Dwi Yanti
Nara sumber Susanto
Alhamdulllah segala puji milik Allah semata yang Maha Besar Maha Kuasa, semoga ramatnya kepada kita semua, Aamiin
Tidak terasa sudah pertemuan ke 12 semoga tambah ilmu bisa faham dan manfaat.malam ini malam selasa jadwal mengikutii kuliahh malam dengan materi Proogreeding sebelum menerbitkan Tulisan
Moderator adalah Nur Dwi Yanti, berasal dari Bandung Jawa Barat Unit Kerja : SDN Muncul 03
dari alumni kelas BM angkatan 24
Pertemuan ke-12 malam ini dengan sama-sama membaca basmala "Bismillahirrahman nirrahim"
Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur
kehadiran Allah swt, Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat dan
karunianya kepada kita semua. Pada malam ini Allah swt berkenan menganugrahkan
kesempatan kepada kita untuk menikmati sajian materi yang sangat menarik dan
bermanfaat untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan kita dalam aktivitas
menulis
Unsur kesederhanaan bukan hanya soal struktur
kalimat, tetapi bisa jadi karena kesalahan yang tidak disengaja oleh
penulisnya, seperti saltik (salah ketik) atau typo. Bukankah kata atau kalimat
yang tadinya sederhana, bisa menjadi sulit dipahami karena kurang huruf, atau
huruf yang tertukar? dan ini seringkali terjadi dalam menulis naskah.
Materi ini menjadi sangat
penting, terutama bagi mereka yang akan menerbitkan tulisan untuk publik,
apakah itu dalam bentuk artikel di koran, media online, maupun dalam bentuk
buku.
Pengalaman saya di kelas BM 24, banyak ilmu yang di dapat saat mengikuti materi yang disampaikan oleh Pak D. Saat itu pak D memberikan masukan pada tulisan pada blog https://yantisdnmuncultiga.blogspot.com/2022/02/cici-belajar-menulis-cerita-fiksi.html yang diangkat sebagai bahan materi.
Siapakah pak D Sunsanto ini? Dalam dunia tulis menulis, beliau lebih di kenal dengan nama pak D. yang merupakan salah satu penulis yang cukup berpengalaman, seagai menulis, editor dan kreator konten. Beliau sebagai guru sekolah dasar di kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatra Selatan. alumni kelas BM angkatan 15
Untuk mengenal lebih jauh pak D, berikut
tautan Profil Pak D https://blogsusanto.com/artikel/
Berikut CV Pak D sebagai nara sumber
Profil
Susanto adalah pendidik di SD Negeri Mardiharjo Kecamatan
Purwodadi Kabupaten Musi Rawas (2017-sekarang). Ayah 4 orang anak. Sebagai
blogger sejak 2009. Aktif kembali sebagai blogger sejak bulan Agustus 2020.
Aktif menulis melalui Grup WA Bersama Om Jay (Wijaya Kusumah) Gelombang 15.
Pengurus merangkap anggota Grup Blogger Lagerunal (Cakrawala
Blogger Guru Nasional)
Pernah bertugas di SDN Batu Kucing (1993-2006), SDN Padang
Lalang (2006-2008), SDN 2 Selangit (2008-2012), SDN Purwodadi (2012-2013), SDN
Rejosari (2013-2017), dan SDN Mardiharjo (2017 – sekarang).
Menjadi anggota AISEI
(Association for International-Minded School Educators Indonesia) dengan nomor
anggota AISEI-507, member sejak 25 Desember 2021.
Motto terkini:
tergerak, bergerak, menggerakkan.
Malam ini, kita akan membagi sesi pertemuan
sebagai berikut:
1. Penyajian Materi oleh Narasumber
2. Tanya Jawab melalui nomor 082111612004
3. Penutup
Dibuka dengan membaca basmalah bersama dilanjutkan pemaparan materi oleh Pak D
Assalaamualaikum wr. wb.
Salam sejahtera untuk kita semua!
Mohon
izin, kali ini saya bergabung bersama Bapak dan Ibu semua dalam kelas
menulis Gelombang 25 dan 26.
Selamat malam Bu Moderator yang luar biasa. Aduh, jadi teringat saya nyentil sedikit dijadikan bahan pembukaan Baik Bapak dan Ibu izinkan saya berbagi sedikit saja sesuatu yang sudah Bapak dan Ibu miliki, sebenanrnya. Namun, lagi-lagi karena posisi saya membagikan sesuatu, Bapak dan Ibu terpaksan menerimanya
Jadi, mohon izin sebelumnya jika saya menukil
atau membagikan link blog sebagai bahan diskusi ya, Bapak dan IBu
https://castleofwisdom7.blogspot.com/2022/06/pelatihan-belajar-menulis-pertemuan-ke.html
Melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan
penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah,
hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan.
Loh,
itu kan tugasnya editor atau proofreader?
Iya, benar. Akan tetapi, jika naskah yang kita
kumpulkan memiliki kesalahan yang minimal, tentu tugas editor semakin ringan.
Dus, bisa jadi tulisan kita mendapat "apresiasi yang baik" sehingga
dibaca tuntas dan isa "LOLOS".
Bayangkan jika, tulisan kita banyak sekali kesalahan, seperti typo yang
saya lakukan.
Saya
berpikir positif dan yakin bahwa di antara Bapak dan Ibu ada yang menjadi
seorang proofreader bahkan editor profesional.
Penulis, sebaiknya juga seorang proofreader, setidaknya untuk tulisannya sendiri.
Tugas
seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang
proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca
bisa diterima logika dan dipahami.
Ia
harus dapat mengenali:
1)
apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
2)
susunannya sudah tepat atau belum
3)
substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak
Misalnya,
seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks
terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami
meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut.
Tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.karena proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak Anda lewatkan,terutama jika Anda berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada,khalayak luas.Termasuk blog?Blog dilakukan oleh penulisnya terlebih dahulu sebelum dipublikasikan,Jika menyuruh orang lain sebagai proofreader, setidaknya ada sesuatu yang kita "keluarkan". Jika tidak berupa uang jasa ya, ucapak terima kasih.
Cara melakukan proofreading sebelum tulisan diterbitkan adalah
Pastikan tulisan Anda sudah jadi atau sudah selesai.ketika "sedang" menulis, muncul keinginan agar tulisan ini harus sempurna. sehingga, muncul kehawatiran nanti tulisan jelek, tdak layak baca, banyak kesalahan ejaan, kalimatnya tidak pas, dan sebagainya.Akhirnya terjebak untuk segera memperbaiki.Alhasil, tulisan tidak jadi-jadi Setelah tulisan jadi, endapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut dalam tulisan kemudian, lakukan proofreading dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis secara objektif. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.
Langkah Pertama
Merevisi
draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan,
menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.
Langkah
Kedua
Merevisi
penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk
meningkatkan aliran teks.
Langkah Ketiga
Memoles
kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan
konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
Yang keempat
1. Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
2. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3. Konsistensi nama dan ketentuannya
4. Perhatikan judul bab dan penomorannya
5 Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata.Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
Cara mudah melakukan proofreding terutama pada typo, saya sudah diajari oleh ibu Rita Wati (Guru, Penulis, Narasumber, Youtuber, sahabat Kelas Belajar Menulis). Materinya saya peroleh pada sebuah grup menulis.
Saya lakukan dan saya buat video dari apa
yang diajarkan bu Rita Wati di Youtube.
https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo
Namun, apa yang diajarin Bu Rita pada channel
Youtube-nya dan juga video di atas, jangan karena itu menggunakan mesin, tetap
lakukan koreksi kembali secara manual dengan teliti.
Selaku moderator maka dari paparan diskusi yang kita dapatkan hari ini bahwa kita selaku penulis hendaknya melakukan proofreading. Berperan sebagai penulis sekaligus pembaca.
Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
Selain itu, untuk membantu memudahkan saat melakukan penulisan. Ada banyak aplikasi yang dapat digunakan baik secara offline atau online. Diantaranya memasukan AddOn atau Add-In pada aplikasi Microsoft Office dengan kamus KBBI. Atau bila melakukan secara online kita bisa setting bahasa.
Membacalah Anda akan mengenal dunia lebih dekat. Menulislah, Anda akan dikenal dekat oleh dunia. - Madi Ar-Ranim.
Dengan membaca maka kita akan berperan sebagai proofreading, dengan menulis maka kita akan menjadi sorang yang akan di kenang sepanjang hayat
Mohon
maaf jika masih banyak kekurangan.
Selanjutnya
kami buka sesi pertanyaan melalui no 08211161200
1. Saya guru bahasa Indonesia yang punya pekerjaan sampingan jadi editor., pernah diminta mengedit tulisan seorang penulis buku-buku bertema handycraft/ kerajinan tangan dalam proses mengedit buku beliau, saya merasa kelelahan sendiri karena beliau keturunan Chinese yg bahasa Indonesianya agak kurang rapi.
Apa yg kira-kira akan Bapak lakukan?
Nah, ini dia. Bener kan kata saya. Grup ini berisi orang-orang hebat. Ajarin dong, Bu. Ajarin dapat relasi, saya dan penulis tidak boleh kehilangan komunikasi, ya. Oleh karena itu, bisa sebelum diedit, saya konformasi "maksud kalimat ini apa?". Hal ini, bagi saya, akan mengurangi "kelelahan".
2 Sejauh Saya memahami materi yang bapak sampaikan saya mengambil kesimpulan kalau proofreading itu sama dengan kegiatan menyunting apakah benar pak?kalau tidak mohon penjelasannya kira2 bedanya di mana? Selain dari segi pembiayaannya.
Sama kok, Bu. Jika dilakukan sendiri biasa disebut swasunting.
P3
1.
Apa berbedaaan frooreding dengan editing
2.Mengapa
proofreading merupakan bagian penting dari proses penulisan?
3.Bagaimana
cara melakukan proofreading dalam proses editing penulisan PR?
4.
Apa saja teknik yang dapat dilakukan dalam proses proofreading ini?
Jawab
1. Ada yang berpendapat: Pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, sedangkan proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.
2. Agar tulisan menjadi lebih "enak dibaca", mudah dipahami maksudnya, tidak menimbulkan salah tafsir karena kalimat yang ambigu.
3. Sama seperti yang saya uraikan di atas, Bu. Naskahnya siapin dulu.
4. Jika dilakukan oleh orang lain, tidak ada teknik apa pun, nunggu hasilnya saja. Jika kita sebagai proofreader: pastikan tulisan sudah jadi, siapkan "alat": PUEBI, KBBI, jika perlu cek typo dengan Google Doc seperti yang saya lakukan di video.
P.4
Seteĺah
naskah kasar selesai kita sudah lakukan proofreading, tapi ternyata masih saja
ada kesalahan padahal perasaan sudah benar. Jadi sebaiknya setelah lakukan
proofreading sendiri apa perlu juga minta tolong orang lain untuk mengoreksi,
atau ada tips lain?
Jawab
Jika memang begitu, cobalah lakukan seperti ini:
Endapkan tulisan, periksa typo dengan Googler Doc., perbaiki yang disarankan jika memang sesuai, baca kembali atau minta tolong orang lain untuk membacanya kembali dan memohon agar jangan sungkan untuk mencoret kalimat atau kata yang "SALAH
P5
Penulisan Proofreeding pada judul materi hari ini apakah seharusnya proofreading typo kah atau disengaja?
Jawa Komplen pada pemat fiyer
Alamdulillah jadi semakin jelas, semoga bisa mengamalkan
Kebumen, 13 Juni 2022
St. Alkhoryah
.
Mantap bunda resumenya, salam literasi 🙏
BalasHapus