
Bismillahirrahmaanirrahiim
Hujan di Bulan desember
Hari Minggu yang lalu Tuti menerima undangan pernikahan dari
sahabatnya di kota pegunungan, saat itu
tuti telah membayangkan bagaimana sejuknya alam dan indahnya pemandangan di
pegunungan tersebut.
Tidak kalah seruya dengan teman akrabnya Tanti yang telah menerima bingkisan khas rasa pegunungan yang enak dan nikmat
membayangkan betapa susahnya nanti bila jadi berkunjung ke pegunungan yang
jalannya licin hujan deras naik turun sehingga dia ragu mau ikut rombongan atau
tidak.
Malam cerah purnama menemaninya dalam malam penuh renungan membayangkan
pagi besok akan pergi bertamu bersama teman teman satu bis menuju sebuah tempat
yang asyik sejuk damai dan menyenangkan karena sehabis acara akan melanjutkan
jalan jalan mengelilingi pegunungan
Pagi penuh kabut dengan gegap gempita mengibaskan selimut
melihat jedela depan ternyata embun pagi telah menetes ke bumi sehingga secepatnya melompat mandi dengan dinginya embun pagi
Tuti dan Tanti duduk satu bangku dengan membawa makanan
camilan yang lengkap
Tuti mulai membuka bungkusan yang berisi kripik apel malang yang terasa
manis asam rasa nano nano sambil menikmati indahnya alam sekitar, dia bergumam
dalam hatinya” Subhanalloh ayat Alloh telah nyata di berikan pada manusia
berupa alam yang indah gunung menjulang tinggi tanamanhijau, udara terasa sejuk
tumbuhan subur terbayang nikmatnya surga, sambil mulut berkomat kamit menghafal sholawat jibril dan sholawat
nabi.
Tanti duduk sambil melihat kanan kiri seperti menahan
sesuatu, di tawari berbagai macam krispi, krispi durian, krispi nanas , krispi
pisang maupun krispi buah sukun yang renyah dan gurih, namun tampaknya Tanti hanya
meng iyakan sambil mengambil satu dua
potog saja, tampak wajahnya mulai mengerut dan menyampaikan rasanya
igin ke belakang, namun masih lama perjalananannya maka di sarankan
menunggu sampai di pom bensin, Tantipun
menahan diri sambil memijit kepala dan perut yang mau muntah,
Tuti menghiburnya dengan suara lirih" tidak usah panic ayo kita nikmati alam
yang indah ini biar tidak mabuk atau tidurlah dengna baik, agar bisa istirahat maka tantipun tertidur pulas dalam perjalanan/
Beberapa jam kemudian sampailah pada tempat yang di tuju.
Semuanya turun dan bertamu dengan baik saling menyampaikan ucapan selamt hidup
baru semoga samawa di lanjutkan dengan foto bersama dan makan makan dengan lahap
Selesai resepsi ibu ibu saling ber WA nan ayo kta lanjutkan
berjalan jalan jangan langsung pulang Kesempatan seperti ini jarang terjadi,
maka beberapa WA masuk di setujui oleh ibu ibu, namun beda dengan bapak bapak,
Kata bapak bapak Silakn ibu ibunya saja bapak bapak kebanyakan
akan langsung pulang. Maka ada dua kubu
sehingga di umumkan silakan bapak ibu yang mau jalan jalan menikmati dan
berkeliling di sekitar kota ini pindah ke BIS A sedang bis B akan segera
melanjutkan perjalanan pulang.
Nah saya pasti pindah ke bis A.
Suasana bahagia, ibu ibu berwajah ceria ramai dengan ide dan
keinginan masing masing, ramailah dalam bis A, sedang bisB berpisah saat di
pertigaan satunya menuju obtek wisata yang bagus walaupun hanya lewat
dan mengambil foto foto,
Rupanya bapak supir sudah menguasai wilayah ini, sehingga
bapak supir faham betul daerah yang bisa untuk selfi dan berfoto foto, saya duduk di depan saya ambil mike bergaya seorang gide menerangkan dan
menirukan apa yang pak supir sampaikan dengan bahasa say sehingga suasana semakin meriah.
Suasana kabut mulai nampak, mendung sudah mengikutinya
angin dingin mulai masuk lewat pinttu dan jendela bis, paling 500 meter lagi kita
sampai pada tempat wisata bisa untuk selfi, secepat itu pula hujan turun perlahan dan semakin deras. sesampainya di lokasi tidak mendapatkan tempat parkir
sehingga bis hanya berhenti dan ibu ibu malas turun namun penasaran maka hanya
selfi dan mengambil foto dari bis,ibu ibu bagaimana ini ? kataku menyela
saat mereka asik dengan kamera nya masing masing, ada tiga empat suara berbarengan, lanjut
saja,, cari lokasi lain ….bis terus melaju, saya dekati pak supir.”kemana lagi
pak ini ? maka pak supirpun berkata lho
itu ada tempat bersinggah lagi namanya ‘
tempat untuk ngopi bersama, maka saya tirukan kata supir dan saya tawarkan pada
teman teman….bagaimana teman teman itu ada tempat bagus seperti di berkhi
tempat ngopi ngopi,
Tidak usah bu hujan tambah deras dan tambah sore, kita
lanjutkan perjalanan, Kalimat ibu muda yang masih punya anak kecil yang tidak ikut bersamanya
selama perjalanan Hujan di Bulan desember
Seminggu yang lalu Tuli menerima undangan pernikahan dari
sahabatnya di kota pegunungan, saat itu
tuti telah membayangkan bagaimana sejuknya alam dan indahnya pemandangan di
pegunungan tersebut.
Tidak kalah seruya dengan teman akrabnya tanti yang telah
lama tak jumpa menerima bingkisan khas rasa pegunungan yang enak dan nikmat
membayangkan betapa susahnya nanti bila jadi berkunjung ke pegunungan yang
jalannya licin hujan deras licin sehingga dia ragu mau ikut rombongan atau
tidak.
Malam cerah purnama menemaninya dalam malam penuh renungan membayangkan
pagi besok akan pergi bertamu bersama teman teman satu bis menuju sebuah tempat
yang asyik sejuk damai dan menyenangkan karena sehabis acara akan melanjutkan
jalan jalan mengelilingi pegunungan
Pagi penuh kabut dengan gegap gempita mengibaskan selimut
melihat jedela depan ternyata embun pagi telah menetes ke tanah sehingga ter
gugup secepatnya melompat menujuair mandi persiapan mandi dengan dinginya embun pagi
Tuti dan Tanti duduk satu bangku dengan membawa makanan
camilan yang lengkap
Tuti mulai membuka bungkusan kripik apel malang yang terasa
manis asam rasa nano nano sambil menikmati indahnya alam sekitar, dia bergumam
dalam hatinya” Subhanalloh ayat Alloh telah nyata di berikan pada manusia
berupa alam yang indah gunung menjulang tinggi tanaman yang indah sejuk
tumbuhan subur sekali bagaaikan surge, sambil mulut berkomat kamit menghafal sholawat jibril dan sholawat
nabi.
Tanti duduk sambil melihat kanan kiri seperti menahan
sesuatu, di tawari berbagai macam rasa krispi durian, krispi nanas , krispi
pisang maupun krispi buah sukuan yang renyah dan gurih, tampaknya Tanti hanya
meng iyakan sambil mengambil satu dua
potog saja, tampak wajahnya mulai mengerut dan menyampaikan rasanya
igin ke belakang, namun masih lama perjalananannya maka di sarankan
menunggu sampai di pom bensin, Tantipun
menahan air dan sambil memijit kepala dan perut yang mau muntah,
Tuti menyampaikan tidak isah panic ayo kita nikmati alam
yang indah ini biar tidak mabuk atau tidurlah dengna baik, maka tantipun
ertidur pulas dalam perjalanan/
Beberapa kemudian sampailah pada tempat yang di tuju.
Semuanya turun da bertamu dengan baik saling menyampaikan ucapan selamt hidup
baru semoga samawa di lanjutkan dengan foto bersama dan makan makan yang
nikmat.
Selesai resepsi ibu ibu saling ber WA nan ayo kta lanjutkan
berjalan jalan jangan langsung pulang Kesempatan seperti ini jarang terjadi,
maka beberapa WA masuk di setujui oleh ibu ibu, namun beda dengan bapak bapak,
Kata bapak bapak Silakn ibu ibunya saj bapak bapak kebanyakan
akan langsung pulang. Maka ada dua kubu
sehingga di umumkan silakan bapak ibu yang mau jalan jalan menikmati dan
berkeliling di sekitar kota ini pindah ke BIS A sedang bis B akan segera
melanjutkan perjalanan pulang.
Nah saya pasti pindah ke bis A.
Suasana bahagia, ibu ibu berwajah ceria ramai dengan ide dan
keinginan masing masing, ramailah dalam bis A, sedang bisB berpisah saat di
pertigaan satunya menuju obtek wisata dan obyek yang bagus walaupun hanya lewat
dan mengambil foto foto,
Rupanya bapak supir sudah menguasai wilayah ini, sehingga
bapak supir faham betul daerah yang bisa untuk selfi dan berfoto foto, saya
yang duduk di depan saya ambil mik bergaya seorang gide menerangkan dan
menirukan apa yang pak supir omongka, suasana meriah, ramai
Suasana kabut sore mulai Nampak mendung sudah mengikutinya
angin dingin mulai masuk lewat pinttu dan jendela, paling 500 meter lagi kita
sampai pada tempat wisata bisa untuk selfi, namun secepat itu air hujan turu
perlahan dan deras dan saat sampai di lokasi tidak mendapatkan tempat parker
sehingga bis hanya berhenti dan ibu ibu malas turun namun penasaran maka hanya
selfi dan mengambil foto dari bis, .. ibu ibu bagaimana ini ? kataku menyela
saat mereka asik dengan kamera nya masing masing, ada tiga empat suara berbarengan, lanjut
saja,, cari lokasi lain ….bis terus melaju, saya dekati pak supir.”kemana lagi
pak ini maka pak supirpun berkata lho
itu ada tempat bersinggah lagi namanya ‘
tempat untuk ngopi bersama, maka saya tirukan kata supir dan saya tawarkan pada
teman teman….bagaimana teman teman itu ada tempat bagus seperti di berkhi
tempat ngopi ngopi,
Tidak usah bu hujan tambah deras dan tambah sore, kita
lanjutkan perjalanan, Kalimat ibu muda yang masih punya anak tidak dibawa
selama perjalanan hujan deras selalu mengikutinya namun lama lama mulai reda , sampailah di tempat yang sejuk namanya area kebun teh Tambi , di
area ini ibu ibu keluar untuk mencari tempat mengeluarkan beban berat yang di
sandangnya karena dingin sehabis minum belum di keluarkan, walau masih gerimis tipis
keluarlah mereka
Suasana asyik sejuk pandanga hijau, ingin rasanya berlama
lama disini, mereka bergegas menambil foto memanjat dan berlarian masuk perkebunan berfoto bersama sama namun apa yang terjadi
tidak ada sepuluh menit hujan turun deras tanpa ampun,,, ibu ibu berlarian
berteduh dan membeli air hangat dibawa di bis
Ayo ibu ibu waktu sudah sore kita pulang ,
kitapun pulang saat hujan deras melewati hutan dan jalan yang berliak liuk bermusik kemerciknya hujan dan suara hewan liar karena sudah senja dan akan malam. dan mulai reda ,
Bispun melaju dengan tenang menerobos kegelapan malam dan hujan lebat, tak apalah suasana sunyi senyap, ternyata ku lihat ke belakang semua tertidur dan istirahat.semoga selamat sampai tujuan.